Slide Foto

Senin, 08 Juni 2015

Orientasi Sarati Banten



Tomoni, - Pada Tahun Anggaran 2015 ada beberapa kegiatan penting yang dilaksanakan Bimas Hindu Kanwil Kemenag Prov. Sulawesi Selatan, salah satu diantaranya adalah Melaksanakan Orientasi Sarati Banten yang dilaksanakan tangal 30 Mei s/d 1 Juni 2015 di Hotel Sikumbang Kab. Luwu Timur dengan jumlah peserta 40 orang. Jumlah Sarati Banten yang terdata pada Bimas Hindu Kanwil Kemenag Prov. Sul-Sel  sebanyak 270 orang, dengan thema : "Melalui Orientasi Sarati Banten Kita Tingkatkan Profesionalisme Sarati Banten Serta Iklas Dalam Melakanakan Pelayanan Kepada Umat Hindu".

Wayan Shantika selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan, dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan para sarati dapat lebih professional serta lebih iklas dalam melakukan pelayanan dan melaksanakan upacara yadnya. Ketua PHDI Luwu Timur Bapak I Wayan Sudarsana, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya, para sarati dalam membuat sarana upakara/banten harus didasari tulus iklas walaupun banten biasanya berbeda-beda berdasarkan wilayah atau daerahnya tapi fungsinya tetap sama. Pada kesempatan ini pula Beliau mendukung sepenuhnya dan mengharapkan untuk pengadaan stuktur Penyelenggara Bimas Hindu pada Kantor Kemenag Kab. Luwu Timur.


Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Luwu Timur yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Bapak Muh. Yunus, S.Ag. Dalam sambutan singkatnya, Kasubbag TU sangat merespon pelaksanaan kegiatan tersebut yang pelaksanaannya dipercayakan di Kabupaten Luwu Timur. Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggungjawab Sarati Banten pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut Sarati Banten untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya di masyarakat utamanya pemahaman tentang yadnya (serana upakara). Kasubag TU Kanmenag Kab. Luwu Timur sangat menunggu-nunggu terwujudnya struktur Bimas Hindu di Kemenag Luwu Timur apakah itu Kepala Seksi atau Penyelenggara Bimas Hindu, karena di lingkup Kemenag Kab. Luwu Timur ada 20.000 umat Hindu yang membutuhkan pelayanan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama Kab. Luwu Timur. Beliau juga menyampaikan terimakasih telah diberikan Pramubakti Hindu sehingga dapat membantu dalam melayani Umat Hindu.

Panitia Orientasi Sarati Banten menyiapkan 4 (empat) pemateri,  2 orang pemateri dari unsur  lembaga dan 2 orang ahli upacara yadnya (Pandita) yakni Ketua PHDI Prov. Sul-Sel (Ir. Nyoman Sumarya) membawakan materi Peran Dan Fungsi Sarati Banten Dalam Pelaksanaan Upacara Yadnya,  Simon Kendek Paranta’ membawakan materi Etika Dalam Pelaksanaan Yadnya, Ida Pandita Mpu Purwa Daksa Santi Dharma  dengan materi Jenis Upakara Yang Dipergunakan Pada Upacara Yadnya,  dan Ida Pandita Dharma Yadnya Samyoga  dengan materi Nila-Nilai Filosifi Banten Dalam Pelaksanaan Yadnya.

Mengingat peran dan fungsi sarati Banten sangat  dalam setiap pelaksanaan yadnya, maka perlu diupayakan peningkatan pemahaman dan ketrampilan bagi sarati banten. Penyelenggaraan Orientasi Sarati Banten dilaksanakan oleh Bimas Hindu mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mempengaruhi pola pikir dan pola tindak manusia lebih  cendung menilai sesuatu dengan ukuran  logika. Disatu para pelayan dalam bidang agama/ritual termasuk para sarati sebaiknya mampu menyesuaikan keadaan yang sedang terjadi dengan pelayanan yang mereka laksanakan terhadap umat. Realita yang sedang dihadapi oleh umat, khususnya bagi segenap pelayan bidang keagamaan antara lain : Upacara keagamaan yang sarat dengan symbol kurang diimbangi dengan penanaman dan pemahaman terhadap makna bahkan cenderung hanya bersifat rutinitas. Karakteristik upacara keagamaan berbeda-beda menurut budaya daerah setempat  dan bilamana hanya  upacara keagamaan dari daerah tertentu yang dilaksanakan maka muncul istilah sentrisme.  Disamping itu Sumber Daya Manusia sangat terbatas yang mau menjadi tenaga pelayan dengan penuh embel-embel iklas tanpa mengharapkan dan diiming-imingi imbalan yang besar, sementara tuntutan umat mengharapkan tenaga pelayan umat harus cerdas, professional dan mampu memberi pencerahan kepada umat.

Setelah Penutupan Kegiatan Orientasi Sarati Banten dilanjutkan dengan kegiatan PHDI Prov. Sulawesi Selatan melaksanakan Pesamuhan Madya Paruman Pandita dan Sosialisasi Hasil Pesamuan Madya PHDI Prov. Sulawesi Selatan. Wakil Bupati Luwu Timur membuka dan memberi sambutan pada kegiatan ini yang dihadiri oleh Pengurus PHDI Provinsi Sul-Sel (Dharma Upapati, Walaka dan Pengurus Harian), Pengurus PHDI Kab./Kota s/d Pengurus PHDI Desa se Luwu Raya (Kab. Luwu Utara, Kab. Luwu Timur dan Kota Palopo). Para Ketua Pakraman Desa Adat dan semua pimpinan lembaga keagamaan Hindu hadir pula dalam kegiatan ini. Pertemuan ini disamping sebagai  ajang simakrama semua unsur pimpinan lembaga agama dan keagamaan juga mendapat arahan dari Dharma Upapati PHDI Prov. Sul-Sel. Dalam sambutannya  wakil bupati Luwu Timur mengajak umat Hindu memikirkan membangun Pasraman Formal di Kab. Luwu Timur sebagai tindak lanjut PMA No. 56 tahun 2015 tentang Pendidikan Kegamaan Hindu. 

Masalah keuangan membiayai kegiatan-kegiatan PHDI Prov. Sul-Sel sangat terbatas, demikian keluh kisah ketua PHDI Prov. Sul-Sel. Hasil pertemuan pimpinan lembaga agama dan keagamaan Hindu tahun 2014 telah disepakati semua PNS termasuk TNI/Polri dan Karyawan Swasta disepakati mepunia untuk membiayai kegiatan-kegiatan keumatan yang dilaksanakan oleh PHDI. Bimas Hindu menghimbau kepada semua guru agama Hindu untuk mengawali kesepakatan ini. (sk/ws)

Dokumentasi Foto :
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar