Berdasarkan
gambaran diatas, maka Bimbingan Masyarakat Hindu (Bimas Hindu) Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan secara terencana, koordinatif dan terus menerus melakukan berbagai kegiatan
yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Bimas Hindu yakni memberikan
pembinaan, pelayanan, pemberdayaan dan pengembangan kehidupan umat beragama,
salah satu programnya yang intens dilakukan adalah membangun kerukunan.
Kerukunan adalah hal yang tidak boleh diganggu. Oleh karena itu dalam membangun
kerukunan diwilayah Sulawesi Selatan melibatkan tokoh – tokoh umat Hindu dan
ketua – ketua lembaga agama dan keagamaan Hindu. Untuk membangun kebersamaan
dan kesamaan persepsi maka Bimas Hindu Kanwil Kemenag Sulawesi selatan
melaksanakan Orientasi Tokoh Agama Hindu yang berlangsung selama 3 (tiga) hari
mulai tanggal, 15 s.d 17 Mei 2015 di Asrama Haji Sudiang Makassar. Kegiatan ini
mengambil Tema “Melalui kegiatan orientasi tokoh agama Hindu, kita tingkatkan
peran dan fungsi tokoh agama Hindu dalam membangun kerukunan umat beragama”.
Pada
kegiatan orientasi ini diikuti oleh tokoh – tokoh agama Hindu yang berjumlah 35
(tiga puluh lima) orang dari 6 (enam) Kabupaten/Kota yaitu Luwu Timur, Luwu
Utara, Kota Palopo, Kab. Tana Toraja, Kab. Sidrap dan Kota Makassar. Para Narasumber berasal dari Kantor Wilayah Kementerian
Agama Prov. Sul-Sel, FKUB Prov. Sul-Sel dan PHDI Prov. Sul-Sel dengan materi
yang dibawakan adalah Kebijakan Ka. Kanwil dalam membangun kerukunan,
Eksplorasi Nilai – Nilai agama Hindu dalam membangun kerukunan, Peran dan
Fungsi PHDI dalam meningkatkan kerukunan umat beragama serta Peran dan fungsi Bimas
Hindu dalam membina kerukunan. Pada sela – sela acara juga diisi tentang Bahaya
Narkoba dari BNN dan Pencegahan Terorisma dari BNPT Prov. Sul-Sel.
Kepala
Kantor Wilayah Kemenag Prov. Sulawesi Selatan Drs. H. Abd. Wahid, M.Ag
pada acara pembukaan memberikan arahan kepada seluruh tokoh umat Hindu agar selalu
mendalami ajaran agamanya dengan baik serta mengamalkannya dalam kehidupan
sehari – hari dan yang terpenting seorang tokoh agama harus mampu menjadi
contoh atau tauladan ditengah – tengah masyarakat. Hal ini memang sesuai dengan
lima budaya kerja kementerian agama yang salah satunya adalah Keteladanan.
Sementara Ketua PHDI Prov. Sul-Sel Ir. Nyoman Sumarya, lebih banyak
menyinggung tentang keterbatasan sumber daya manusia, khususnya yang
berhubungan dengan penyelenggara Hindu dan Penyuluh agama Hindu, masih jauh
dari harapan, sehingga dalam pembinaan umat mengalami kendala yang serius.
Namun yang menggembirakan adanya kerja sama yang baik dari pemerintah dalam hal
ini Bimas Hindu dengan lembaga agama dan keagamaan dalam melakukan pembinaan
umat, semoga hal ini dapat berjalan terus dan ditingkatkan.
Dari ketua panitia
pelaksanan I Ketut Mundra, disamping menyampaikan laporan kegiatan yang diikuti
35 orang, pelaksaanannya, juga tujuan dari kegiatan orienatsi yaitu
meningkatkan pemahaman para tokoh agama Hindu terhadap nilai – nilai ajaran
Hindu, mencari solusi atas permasaahan yang kita hadapi dan melakukan sima
karma. (km)
Dokumentasi Foto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar